Advertise

Puisi "Tukung"


Sepasang bulan redup mengitari pelangi.
Bergandengan menuju remang malam.
Awan perak dibalik rimba meruncing.
Peri kecil memainkan sayapnya.
Saat itu kita bertemu,disini.
Memadukan khayalan tentang sunset petang.
Kau pernah berkata padaku “ketinting kita terlalu kecil untuk menyeberang”
aku punya seribu puisi,sedang kau punya satu hati.
Tapi aku takluk padamu.
Karena siangmu yg benderang.
Dan akulah malam penyanjung misteri diatas pulau tukung.
Hampir saja hujan melarikan hembusan nafasku.
Sedang kita belum bertemu.
Balikpapan 31122011

No comments:

Post a Comment